Covid-19: PM Inggris kembali terapkan lockdown nasional

PM Johnson menyatakan Inggris berada pada momen kritis, dengan kasus infeksi yang meningkat pesat di setiap bagian negara.

Sebuah poster yang meminta warga untuk tetap berada di rumah di tengah penyebaran pandemik Covid-19 terlihat di Eyam, Inggris, Senin (13/4). ANTARA FOTO/REUTERS/Carl Recine

Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan lockdown atau karantina wilayah baru bagi 56 juta penduduk Inggris, pada Senin (4/1). Hal itu demi memerangi varian baru Covid-19 yang menyebar dengan cepat.

Sebagai bagian dari pembatasan, yang akan berlangsung hingga pertengahan Februari 2021, sekolah dasar dan menengah akan ditutup mulai Rabu (6/1). Warga hanya diizinkan meninggalkan rumah untuk berbelanja kebutuhan pokok, olahraga, alasan medis, atau pergi bekerja.

Usai liburan Natal dan Tahun Baru, para mahasiswa tidak akan kembali belajar hingga pertengahan bulan depan.

PM Johnson menyatakan bahwa Inggris berada pada momen kritis, dengan kasus infeksi yang meningkat pesat di setiap bagian negara.

"Saat ini, rumah sakit kita berada di bawah tekanan lebih akibat Covid-19," tambahnya. "Karena itu, kita harus melakukan lockdown skala nasional yang cukup ketat untuk menahan varian baru ini. Itu berarti pemerintah sekali lagi menginstruksikan Anda untuk tetap di rumah."