Covid dan gelombang panas beri dampak pada industri China

Keuntungan industri China pada Juli lalu menurun akibat pembatasan Covid-19 dan gelombang panas.

Ilustrasi industri Cina. Dok Reuters.

Laba di perusahaan industri China merosot pada bulan lalu setelah sebelumnya mengalami kenaikan. Hal itu terjadi akibat pembatasan baru Covid-19 yang menyeret turun permintaan dan menekan margin pabrik, sementara kekurangan listrik karena gelombang panas mengancam produksi.

Dikutip dari Reuters, Senin (29/8),  Biro Statistik Nasional mengatakan, laba di perusahaan industri China turun 1,1% pada Januari-Juli dari tahun sebelumnya, menghapus pertumbuhan 1,0% yang dicatat selama enam bulan pertama.

Produksi pabrik dan aktivitas di pusat manufaktur utama seperti Shenzhen dan Tianjin terpukul pada bulan ini karena pembatasan Covid-19 baru diberlakukan. Pada Juli, pertumbuhan output industri China melambat menjadi 3,8% secara tahunan dari 3,9% pada Juni.

Gelombang panas yang membakar telah menyapu lembah Sungai Yangtze yang luas di China sejak pertengahan Juli. Dampaknya menghantam kota-kota berpenduduk padat dari Shanghai hingga Chengdu.

"Liabilitas di perusahaan industri melonjak 10,5% dari tahun sebelumnya pada Juli lalu, menyamai kenaikan 10,5% di bulan Juni," kata Biro Statistik.