'Denyut elektromagnetik' diduga penyebab diplomat dan intelijen AS menderita 'Sindrom Havana'

Sindrom Havana adalah istilah untuk menyebut kondisi neurologis yang tidak jelas penyebabnya dialami diplomat AS di luar negeri.

ilustrasi. Istimewa

Beberapa dari 1.000 diplomat dan petugas intelijen AS yang terkena penyakit misterius yang dikenal sebagai 'Sindrom Havana' bisa menjadi sasaran pulsa energi elektromagnetik, menurut sebuah laporan kepada para pemimpin intelijen AS.

Sindrom Havana adalah istilah yang  dipakai untuk menyebut kondisi neurologis yang tidak jelas penyebabnya dialami diplomat AS di luar negeri. Sindrom ini pertama kali dilaporkan di antara staf di kedutaan besar AS di Havana, Kuba, pada tahun 2016.

Rabu (2/2) pemerintah AS mengutip para ahli dari dalam dan luar AS bahwa Sindrom Havana dikaitkan dengan energi elektromagnetik pulsa, terutama dalam rentang frekuensi radio yang menyebabkan sakit telinga, vertigo, dan gejala lain. Panel ahli tersebut dibentuk oleh Direktur Intelijen Nasional Avril Haines dan Wakil Direktur CIA David Cohen.

Namun di antara sebagian korban, kombinasi gejala "tidak dapat dengan mudah dijelaskan oleh lingkungan atau kondisi medis yang diketahui". Demikian isi laporan yang tidak dirahasiakan itu mencatat. Sementara jumlah korban tidak dirinci, kasus telah dilaporkan di Rusia, Cina, Tajikistan dan beberapa negara Afrika.

Tidak ada musuh asing yang terlibat