Diprotes, Presiden Aljazair lepas jabatan sebelum 28 April

Belum jelas siapa yang akan menjadi penerusnya Abdelaziz Bouteflika untuk memimpin Aljazair.

Pengunjuk rasa membawa bendera Aljazair saat melancarkan protes terhadap Presiden Abdelaziz Bouteflika di Place de la Republique di Paris, Prancis, Minggu (10/3). ANTARA FOTO/REUTERS/Philippe Wojazer

Setelah dua dekade menjabat, Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika mengumumkan dia akan mengundurkan diri sebelum masa jabatannya berakhir pada 28 April. Kabar itu muncul setelah berminggu-minggu protes massa menuntut pengunduran dirinya.

Ratusan ribu warga Aljazair turun ke jalan dalam protes mingguan yang dimulai pada akhir Februari. Demonstrasi tersebut dipicu oleh Bouteflika yang menyatakan ingin berpartisipasi dalam pilpres untuk masa jabatan kelima.

Presiden berusia 82 tahun yang kondisi kesehatannya sedang buruk itu baru-baru ini kehilangan dukungan dari sekutunya sendiri. Sejak menderita strok pada 2013, Bouteflika menggunakan kursi roda dan jarang terlihat di depan umum.

Pekan lalu, koalisi dari partai yang berkuasa di Aljazair menyerukan pengunduran diri Bouteflika, memberi tekanan padanya setelah panglima militer Aljazair Letnan Jenderal Ahmed Gaid Salah juga menuntut agar presiden dinyatakan tidak layak untuk memerintah.

Dalam pidato yang disiarkan di televisi pada Selasa (26/3), Salah mengatakan bahwa parlemen harus menerapkan Pasal 102 dari UU Aljazair, menyatakan Bouteflika tidak layak menjabat akibat kesehatannya yang buruk.