Dubes RI: Mobilitas picu gelombang kedua di India

Dubes Agus mengatakan, India bisa dibilang cukup sukses mengendalikan pandemik sejak tahun lalu hingga akhir Desember 2020.

Seorang perempuan menangis saat dia dan yang lainnya dilarang menyeberangi perbatasan di New Delhi, India, Jumat (15/5/2020), di tengah pandemi Covid-19. Foto Antara/REUTERS/Anushree Fadnavis

Duta Besar RI untuk India Agus Prihatin Saptono menilai, tingginya mobilitas di India menjadi salah satu faktor yang memicu keparahan gelombang kedua infeksi Covid-19 di negara tersebut.

"Kerumunan orang itu berpengaruh karena saat ada kerumunan, makin sulit untuk melakukan kontrol seperti kewajiban menggunakan masker," ujar Dubes Agus dalam seminar virtual 'Waspada Covid-19 di Indonesia: Bercermin dari India, Rusia, dan Singapura' pada Rabu (19/5).

Lebih lanjut, Agus mengatakan, di Mumbai sendiri, penegakan protokol kesehatan terhitung keras.

"Orang yang tidak pakai masker ditegur dan didenda," ungkapnya. "Saya tidak bisa melihat apakah negara bagian lain sama seperti di sini," tutur dia lagi.

Makanya Dubes Agus mengatakan, India bisa dibilang cukup sukses mengendalikan pandemik sejak tahun lalu hingga akhir Desember 2020. Namun, relaksasi pada awal 2021 hingga April memicu pengumpulan massa.