Duterte ancam tembak mati pembuat onar di tengah lockdown

Filipina sejauh ini mencatat 2.311 kasus positif Covid-19, 96 di antaranya meninggal dan 50 lainnya dinyatakan sembuh.

Seorang pria melintasi jalan raya yang kosong di pusat distrik bisnis di Metro Manila, Filipina, Selasa (17/3). ANTARA FOTO/REUTERS/Eloisa Lopez

Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Rabu (1/4) memperingatkan, pembuat onar di tengah lockdown atau karantina wilayah di Pulau Luzon dapat ditembak mati oleh aparat keamanan. Kebijakan tersebut diterapkan untuk memperlambat penularan coronavirus jenis baru di dalam negeri.

Luzon, rumah bagi lebih dari 57 juta orang, telah berada di bawah lockdown sejak 17 Maret. Awalnya pada 13 Maret Duterte hanya menerapkan lockdown bagi wilayah Ibu Kota Manila.

Dalam pidato yang disiarkan melalui televisi, Duterte menekankan pentingnya semua orang untuk mematuhi langkah-langkah pembatasan, termasuk tidak keluar rumah jika tidak ada kebutuhan mendesak.

Filipina sejauh ini mencatat 2.311 kasus positif Covid-19, 96 di antaranya meninggal dan 50 lainnya dinyatakan sembuh.

"Keadaannya semakin buruk. Jadi, sekali lagi saya memberitahu Anda betapa seriusnya masalah ini." kata Duterte. "Saya memerintahkan kepada polisi dan militer, jika ada yang membuat onar dan membahayakan nyawa mereka, tembak mati saja."