FCCC: China jadikan visa sebagai senjata lawan jurnalis asing

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan bahwa laporan FCCC itu tidak tepat.

Ilustrasi pers / Pixabay

Pemerintah China telah menjadikan visa sebagai bagian dari kampanye peningkatan tekanan bagi jurnalis asing yang beroperasi di negara itu. Hal tersebut diungkapkan oleh Foreign Correspondents Club of China (FCCC) pada Senin (2/3).

China bulan lalu mencabut visa tiga wartawan Wall Street Journal (WSJ) di Beijing setelah surat kabar itu menolak meminta maaf atas tajuk berita "China is the real sick man of Asia". Seorang jurnalis WSJ lainnya juga harus angkat kaki setelah China menolak memperbarui visanya.

"Sejak 2013, ketika Xi Jinping naik ke tampuk kekuasaan, China telah memaksa sembilan jurnalis asing, baik melalui pengusiran langsung atau dengan tidak diperpanjangnya visa. FCCC khawatir bahwa China sedang bersiap untuk mengusir lebih banyak wartawan," kata FCCC, dengan mengutip kekhawatiran 114 wartawan lewat sebuah survei. 

"Otoritas China menggunakan visa sebagai senjata melawan pers asing lebih dari sebelumnya  ... kondisi kerja bagi wartawan asing di China sangat memburuk pada 2019."

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan bahwa laporan FCCC itu tidak tepat dan bahwa China tidak mengakui organisasi itu.