Flu burung kembali merebak di China

Wabah flu burung H5N1 dilaporkan terjadi di sebuah peternakan di Distrik Shuangqing, Kota Shaoyang, Provinsi Hunan.

Ilustrasi ayam / Pixabay

China telah melaporkan wabah flu burung H5N1 yang mematikan di Provinsi Hunan, yang terletak di perbatasan selatan Provinsi Hubei, pusat penyebaran novel coronavirus atau 2019-nCoV.

"Wabah terjadi di sebuah peternakan di Distrik Shuangqing di Kota Shaoyang. Peternakan memiliki 7.850 ayam, dan 4.500 di antaranya telah mati akibat penularan. Pemerintah setempat telah memusnahkan 17.828 setelah wabah terdeteksi," demikian pernyataan Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan China pada Sabtu (1/2).

Sejauh ini tidak terjadi kasus penularan pada manusia yang dilaporkan.

Wabah H5N1 terjadi di tengah perjuangan otoritas China menahan penyebaran novel coronavirus yang telah meluas ke 24 negara dan menewaskan 362 orang. Mayoritas kasus kematian terjadi di Provinsi Hubei.

Virus flu burung H5N1 atau yang sering disebut flu burung memicu penyakit pernapasan yang parah pada burung dan dapat menular ke manusia. Pada 1996, virus ini terdeteksi pada angsa di China.