Gadis migran 7 tahun meninggal dalam tahanan AS

Gadis migran usia 7 tahun tersebut berasal dari Guatemala. Dia ditahan setelah berusaha menerobos perbatasan Meksiko-AS secara ilegal.

Petugas Patroli Perbatasan. cbp.gov / Josh Denmark

Kementerian Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (DHS) mengungkapkan bahwa seorang anak asal Guatemala berusia tujuh tahun meninggal pekan lalu, tepatnya beberapa jam setelah dia ditahan oleh petugas perbatasan.

Kabar ini pertama kali diterbitkan oleh the Washington Post pada Kamis (13/12). Dalam laporannya, the Post menyebutkan bahwa gadis itu meninggal akibat dehidrasi dan syok.

Beserta ayahnya, anak perempuan itu dan sejumlah imigran lainnya ditahan oleh petugas Patroli Perbatasan AS setelah berusaha memasuki perbatasan AS dari Meksiko secara ilegal.

"Rasa dukacita tulus dari kami bagi keluarga dari anak tersebut," kata DHS melalui sebuah pernyataan resmi. "Petugas Patroli Perbatasan mengambil setiap langkah yang diperlukan untuk menyelamatkan nyawa anak tersebut dalam keadaan tersulit sekali pun. Sebagai seorang ayah dan ibu, saudara dan saudari, kami berempati terhadap semua anak yang hilang nyawanya."

Menurut keterangan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP), anak itu mulai mengalami kejang-kejang selama beberapa jam setelah dibawa ke tahanan. Dia kemudian diterbangkan ke Rumah Sakit Anak Providence di El Paso, Texas.