Hari kelima penutupan Kashmir: Ada sedikit relaksasi untuk salat Jumat

Penutupan Kashmir dilakukan setelah pada Senin (5/8) India mencabut status khususnya dan memecahnya menjadi dua.

Sejumlah warga membakar petasan sebagai selebrasi setelah pemerintah membatalkan status istimewa untuk Kashmir, di New Delhi, India, Senin (5/8/2019)> ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Siddiqui

Lima hari sudah masyarakat di Negara Bagian Jammu dan Kashmir tidak tersentuh dunia luar. Penutupan wilayah itu dilakukan setelah pada Senin (5/8) India mencabut status khusus Kashmir dan mengumumkan rencana memecah negara bagian itu menjadi dua.

Status khusus, yang membuat Kashmir setuju untuk menjadi bagian dari India pada 1947, memungkinkan wilayah itu memiliki konstitusi serta mencegah orang luar untuk menetap dan memiliki properti di sana.

Para pemimpin dan warga Kashmir khawatir bahwa langkah India adalah upaya untuk mengubah demografi wilayah yang mayoritas dihuni muslim.

Di Kashmir, para beberapa kelompok telah angkat senjata, baik demi memerdekakan diri atau upaya bersatu dengan negara tetangga, Pakistan.

NDTV melaporkan, ketika tindakan keras terhadap Kashmir meningkat, sekitar 300 orang ditangkap oleh polisi India. Sejumlah tahanan telah diterbangkan ke Provinsi Uttar Pradesh.