Sumber tersebut mengatakan beberapa pejuang juga meremehkan ancaman pesawat tak berawak.
Hizbullah telah kehilangan 47 pejuangnya dalam tiga pekan terakhir. Jumlah itu, sekitar seperlima dari jumlah korban tewas dalam perang skala penuh antara Hizbullah dan Israel pada tahun 2006.
Sebagian besar pejuangnya tewas dalam serangan pesawat tak berawak Israel. Hizbullah pun telah meluncurkan penangkis rudal permukaan-ke-udara untuk pertama kalinya, dan pada hari Minggu menyatakan bahwa mereka berhasil menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak Israel. Rudal-rudal tersebut merupakan bagian dari persenjataan yang semakin kuat.
Militer Israel belum mengomentari laporan insiden drone pada hari Minggu. Namun Israel mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah menghentikan rudal permukaan-ke-udara yang ditembakkan dari Lebanon ke salah satu drone mereka dan membalasnya dengan menyerang lokasi peluncuran.
Salah satu sumber yang mengetahui rencana Hizbullah mengatakan kepada Reuters bahwa penggunaan rudal anti-pesawat adalah salah satu dari beberapa langkah yang diambil oleh kelompok Muslim Syiah untuk mengurangi kerugian dan melawan drone Israel, yang telah menembaki pejuangnya di medan berbatu dan kebun zaitun di sepanjang perbatasan.
Hizbullah telah membuat “peraturan untuk mengurangi jumlah martir”, kata sumber itu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.