Holodomor: Teror kelaparan ala Stalin di Ukraina

Vladimir Putin disebut mempraktikan taktik berbau genosida ala Stalin di Ukraina.

Ilustrasi bencana kelaparan. Alinea.id/Debbie Alyuwandira

Jenuh dengan kesibukannya di Moskow, pemimpin tertinggi Partai Komunis Uni Soviet Joseph Stalin memutuskan berlibur ke kampung halamannya di Georgia selama beberapa hari pada 1931. Meski sedang "off", Stalin menyempatkan bertemu dengan pemimpin Partai Komunis Georgia Samson Mamulia dan Perdana Menteri Georgia Lado Sukhishvili.     

Kepada Mamulia, Stalin menanyakan perkembangan program pertanian kolektif (kolkhoze) di negara itu. Diluncurkan sejak dua tahun sebelumnya, itu salah satu program andalan Stalin untuk menggenjot industralisasi dan modernisasi pertanian di negara-negara Uni Soviet. 

"Situasinya buruk, Kamerad Stalin. Beberapa kolkhoze bubar. Kita harus mempersenjatai kaum komunis untuk menetralisasi elemen-elemen berbahaya dan menjaga agar para petani tetap menjadi anggota kolkhoze," tukas Mamulia. 

Mendengar respons Mamulia, Stalin "meledak". Stalin merasa omongan Mamulia kelewatan. Di depan publik, ia sudah berulangkali menyatakan Partai Komunis tak akan represif dalam menjalankan program kolektivisasi pertanian itu. 

"Kamu mengklaim supaya para petani dipaksa setuju dengan pertanian kolektif menggunakan bedil. Bagaimana dengan gagasan keikutsertaan sukarela kepada kolkhoze? Bagaimana soal kepentingan kaum miskin dan para petani kelas menengah?" ujar sang diktator.