Hong Kong gelar pemungutan suara calon komite pemilihan

Kandidat pro demokrasi tidak mengikuti pemilihan tersebut sejak China merombak sistemnya.

Warga pro demokrasi menggelar unjuk rasa pada 2020 silam. Foto BBC

Kurang dari 5.000 warga Hong Kong mulai memberikan suara pada Minggu (19/9) untuk memilih calon komite pemilihan. Sebagian besar pemilih berasal dari kalangan pro kemapanan. Komite pemilihan nantinya bakal memilih pemimpin kota berikutnya yang didukung China dan beberapa anggota legislatif.

Kandidat pro demokrasi tidak hadir dalam pemilihan pertama Hong Kong sejak China merombak sistem pemilihan kota untuk memastikan hanya para pendukungnya yang memerintah.

"Seluruh tujuan meningkatkan sistem pemilihan adalah untuk memastikan patriot mengelola Hong Kong," kata Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, pada Minggu (19/9) pagi waktu setempat.

Lam meragukan pemerintah atau negara lain akan mengizinkan pemilihan legislatif lokal yang diusung pro demokrasi dan misinya dituding merusak kepentingan dan keamanan nasional. Komite pemilihan nantinya memilih 40 kursi di legislatif pada Desember dan memilih kepala eksekutif pada Maret.

Sementara itu, polisi meningkatkan keamanan di seluruh kota dengan perkiraan 6.000 petugas yang bakal dikerahkan guna memastikan pemungutan suara berjalan lancar.