Indonesia kecam Vanuatu yang selundupkan tokoh separatis Papua Barat ke PBB

Vanuatu dengan sengaja menyelundukan pemimpin ULMWP Benny Wenda ke kantor Komisi Tinggi HAM PBB pada Jumat (25/1).

Perwakilan Tetap Indonesia untuk PBB Hasan Kleib (tengah). /mission-indonesia.org

Kecaman keras datang dari Indonesia menyusul tindakan penyelundupan pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda ke dalam delegasi Vanuatu.

"Indonesia mengecam keras tindakan Vanuatu yang dengan sengaja telah mengelabui  Komisi Tinggi HAM (KTHAM) dengan melakukan langkah manipulatif melalui penyusupan Benny Wenda ke dalam delegasi Vanuatu," sebut Perwakilan Tetap Indonesia untuk PBB yang berkedudukan di Swiss Hasan Kleib.

Menurut keterangan kantor KTHAM, tanpa sepengetahuan kantor KTHAM, Benny Wenda dimasukkan dalam delegasi Vanuatu yang melakukan kunjungan kehormatan ke kantor KTHAM pada Jumat (25/1). Kunjungan kehormatan itu dilakukan dalam rangka pembahasan UPR (Universal Periodic Review) Vanuatu di Dewan HAM.

Nama Benny Wenda sendiri tidak masuk dalam daftar resmi delegasi Vanuatu untuk UPR. 

"Kantor KTHAM bahkan menyatakan pihaknya sangat terkejut mengingat pertemuan semata-mata dimaksudkan untuk membahas UPR Vanuatu," sebut Hasan. "Tindakan Vanuatu tersebut merupakan tindakan yang sangat tidak terpuji dan sangat tidak sesuai dengan prinsip-prinsip fundamental Piagam PBB."