Indonesia tegaskan rencana Israel aneksasi Palestina harus dibatalkan

Indonesia mendorong masyarakat internasional untuk terus menolak proses aneksasi, serta meminta semua pihak untuk segera memulai negosiasi. 

Pedemo Palestina berlindung dari pasukan Israel saat memprotes rencana perdamaian Timur Tengah Presiden Amerika Serikat Donald Trump, di Hebron, wilayah yang diduduki Israel di Tepi Barat, Minggu (2/2/2020). Foto Antara/Reuters/Mussa Qawasma

Indonesia sebagai Presiden Dewan Keamanan (DK) PBB memimpin pertemuan virtual DK PBB yang membahas mengenai isu Palestina pada Selasa (25/8). Pada kesempatan itu, Indonesia mendorong masyarakat internasional untuk terus menolak proses aneksasi, serta meminta semua pihak untuk segera memulai negosiasi. 

“Kita harus pastikan bahwa rencana aneksasi Palestina oleh Israel tidak berhenti sementara, tetapi untuk selamanya,” demikian ditegaskan Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Dubes Dian Triansyah Djani. Lebih lanjut Dubes Djani menekankan aneksasi, apapun bentuknya dan sampai kapanpun merupakan tindakan ilegal. 

Di pertemuan yang menghadirkan Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk proses perdamaian di Timur Tengah, Nickolay Mladenov, Indonesia mengingatkan kembali, konflik yang telah berlangsung berpuluh-puluh tahun di Palestina berdampak sangat buruk bagi masyarakat Palestina, terutama perempuan dan anak-anak. Hal paling penting bagi Palestina adalah solusi komprehensif yang adil dan berkelanjutan.  

“Untuk itu, Indonesia mendorong dimulainya kembali proses diplomasi dan negosiasi, khususnya antar pihak-pihat terkait di kawasan,” ujar Djani seperti dilansir kemlu.go.id, Rabu (26/8).

Sementara Utusan Khusus Mladenov menyampaikan kekhawatirannya atas kekerasan dan pengusiran warga Palestina yang terus berlangsung di wilayah-wilayah pemukiman ilegal Israel. Selain itu, meningkatnya kasus positif dan korban jiwa akibat Covid-19 di wilayah Palestina juga membutuhkan perhatian dan bantuan masyarakat Internasional.