Dunia

Iran diguncang aksi antipemerintah saat pergantian tahun

Aksi protes dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan terhadap kondisi ekonomi negara.

Senin, 01 Januari 2018 23:09

Akhir tahun menjadi momen memilukan bagi Iran. Negeri para Mullah itu diguncang gelombang demonstrasi yang menentang pemerintah. Aksi anti-pemerintah dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan terhadap kondisi ekonomi yang terjadi di kota Masyhad pada Kamis, 28 Desember. Namun, aksi tersebut berubah menjadi melawan rezim Islam secara keseluruhan. Bahkan, ribuan orang berbaris di berbagai kota menyanyikan ‘kematian seorang diktator’.

Seperti yang terjadi di Kermanshah, Khorramabad dan Shahinshahr. Bahkan, gedung-gedung pemerintah yang berada di sisi sisi barat kota Takestan dibakar massa. Hingga akhirnya polisi menyemprotkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan demonstran. Tercatat 400 orang ditangkap dan 100 diantaranya dibebaskan. Tak hanya itu, 12 orang tewas dalam aksi protes yang berlanjut hingga Minggu malam.

Namun, Presiden Iran, Hassan Rouhani menilai aksi protes terhadap negara merupakan hal biasa. "Kritik dan protes adalah sebuah kesempatan, bukan ancaman," terang Rouhani seperti dikutip dari AFP, Senin (1/1).

Sebaliknya, Rouhani menyebut para demonstran sebagai kelompok minoritas penentang hukum dan keinginan rakyat serta menghina kesucian nilai-nilai revolusi.

Meski demikian, sosok yang mulai berkuasa sejak 2013 silam itu mengakui bahwa perubahan yang ia janjikan ketika kampanye berjalan lambat. Terlebih saat ini rakyat dihadapkan pada biaya hidup yang tinggi dan tingkat pengangguran yang mencapai 12%.

Syamsul Anwar Kh Reporter
Syamsul Anwar Kh Editor

Tag Terkait

Berita Terkait