sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Gempa di Irak dan Iran tewaskan 214 orang

Gempa Iran dan Irak juga merusak sejumlah rumah sakit dan rumah-rumah warga yang terbuat dari batu bata lumpur.

Dika Hendra
Dika Hendra Senin, 13 Nov 2017 17:11 WIB

Gempa berkekuatan 7,3 skala Richter mengguncang wilayah perbatasan Irak dan Iran yang menewaskan lebih dari 214 orang dan melukai lebih dari 1.800 orang.

Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengungkapkan, pusat gempa terjadi di Halabjah, arah tenggara Sulaymaniyah, wilayah otonomi Kurdi di Irak utara. Gempa itu dirasakan hingga ke Qatar, Uni Emirat Arab. Episentrum gempa berada di kedalaman 33,9 km.

Kantor berita Iran, ISNA, melaporkan sedikinya 61 orang tewas dan 300 warga terluka di Provinsi Kermanshah, perbatasan di Irak pada Minggu malam (12/11) pukul 21.18 waktu setempat. Sebagian besar korban diperkirakan berada di Kota Sarpol-e Zahab. 

Media Iran melaporkan, tim penyelamat diterjunkan ke wilayah bencana karena khawatir korban jiwa terus meningkat. Salah satu lembaga kemanusiaan Iran menyatakan 70.000 orang membutuhkan tempat penampungan setelah gempa. “Banyak korban tewas terjadi di Provinsi Kermanshah, Iran barat,” ujar para pejabat pemerintah setempat.

Menurut Ketua Organisasi Bulan Sabit Merah Iran Morteza Salim, tujuh desa mengalami gangguan pasokan listrik dan telekomunikasi. Ditambahkan oleh Pimpinan Lembaga Pelayanan Darurat Iran Pir Hossein Koolivand, korban paling banyak terjadi di Kota Sarpol-e Zahab sekitar 15 km dari perbatasan. “Tim layanan darurat bergerak ke sana,” ungkap Koolivand.

Wilayah perbatasan Irak dan Iran merupakan kawasan seismik yang sangat rawan gempa. Pada 2003 lalu, gempa berkekuatan 6,5 skala Richter meratakan kota bersejarah Bam di Iran tenggara dan mengakibatkan 26.000 orang tewas.

Melansir Al Jazeera, di Irak, para pejabat Sulaymaniyah mendeklarasikan status darurat pada Senin diri hari untuk menilai korban gempa. Gempa tersebut juga dirasakan hingga Bagdad. Banyak orang mengira guncangan yang dirasakan adalah ledakan bom, ternyata itu adalah gempa bumi.

Sponsored

Kerusakan paling parah terjadi di Darbandikhan, 75 km timur Kota Sulaimaniyah, Wilaya Kurdi. “Situasi di sana sangat kritis,” kata Menteri Kesehatan Kurdi Rekawt Hama Rasheed dilansir Reuters.

Di Baghdad, masjid-masjid di seluruh kota langsung mengumandangkan azan melalui pengeras suara. “Saya sedang duduk bersama-sama untuk makam malam. Tiba-tiba gedung bergoyang,” ujar Amjida Ameer, penduduk Baghdad. Dia mengaku awalnya berpikir ledakan itu adalah bom. Tapi, semua orang berteriak ‘gempa bumi’.

Juru bicara Organisasi Penanggulangan Bencana Nasional Iran, Behnam Saeedi, seperti dilansir televisi pemerintah, mengatakan jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah saat tim penyelamat mencapai daerah terpencil di Iran.

Selain korban jiwa dan luka, gempa menyebabkan kerusakan berat pada rumah sakit utama di daerah Sarpol-e Zahab, provinsi Kermanshah sehingga tidak dapat merawat ratusan korban luka, menurut kepala layanan darurat Iran, Pirhossein Koulivand. 

Kerusakan parah juga dialami rumah-rumah warga di daerah pedesaan Iran yang mayoritas terbuat dari batu bata lumpur yang dapat runtuh dengan mudah saat diguncang gempa.

Berita Lainnya
×
tekid