Iran umumkan penarikan parsial dari kesepakatan nuklir 2015

Presiden Hassan Rouhani mengancam akan melanjutkan produksi uranium yang diperkaya lebih tinggi dalam waktu 60 hari.

Ilustrasi / Pixabay

Iran mengumumkan penarikan dirinya dari komitmen utama di bawah kesepakatan nuklir 2015. Langkah ini mereka ambil satu tahun setelah Amerika Serikat hengkang dari perjanjian tersebut.

Presiden Hassan Rouhani memberi tahu keputusan tersebut kepada pihak-pihak lainnya yang masih berkomitmen pada Rabu (8/5). Rouhani mengatakan dia akan terus menyimpan stok uranium yang diperkaya di negara itu daripada menjualnya ke luar negeri. Dia juga mengancam akan melanjutkan produksi uranium yang diperkaya lebih tinggi dalam waktu 60 hari.

Kesepakatan nuklir 2015 bertujuan untuk mengekang ambisi nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi. Ketegangan antara Iran dan AS meningkat, terutama sejak Presiden Donald Trump berkuasa sebelum akhirnya dia menarik AS keluar dari perjanjian nuklir.

Penarikan diri AS dari kesepakatan nuklir diikuti dengan penerapan kembali sejumlah sanksi terhadap Iran. Yang paling berat adalah upaya untuk memangkas pendapatan dari sektor minyak Iran hingga nol.

Kesepakatan nuklir 2015 diteken oleh Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Prancis, China dan Rusia ditambah Jerman atau disebut pula kelompok P5+1.