Militer Israel mengatakan, pihaknya menargetkan instalasi Hamas, kelompok militan Palestina, di Libanon Selatan.
Israel melancarkan serangan yang jarang terjadi di Lebanon Selatan pada Jumat (7/4) pagi waktu setempat, dan terus membom target di Jalur Gaza. Hal itu menandai peningkatan eskalasi di wilayah tersebut menyusul kekerasan minggu ini di tempat suci paling sensitif di Yerusalem.
Pertempuran lintas batas meletus selama semangat keagamaan yang tinggi-ketika orang-orang Yahudi merayakan hari raya Paskah dan umat Islam menandai bulan suci Ramadan. Pada 2021, eskalasi juga dipicu oleh bentrokan di kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem, yang meluas menjadi perang 11 hari antara Israel dan penguasa Hamas di Gaza.
Serangan pada Jumat di Lebanon Selatan terjadi sehari setelah gerilyawan menembakkan hampir tiga lusin roket dari sana ke Israel, yang melukai dua orang dan menyebabkan beberapa kerusakan properti. Militer Israel mengatakan, pihaknya menargetkan instalasi Hamas, kelompok militan Palestina, di Libanon Selatan.
Koresponden Associated Press di daerah itu mengatakan, beberapa rudal yang ditembakkan oleh pesawat tempur Israel menghantam lapangan terbuka di kota Qalili dekat kampung pengungsi Palestina Rashidiyeh, dekat kota pesisir selatan Tyre, sementara yang lain menghantam jembatan dan trafo listrik di dekatnya. Serta Kota Maaliya dan sebuah peternakan di pinggiran Rashidiyeh, membunuh beberapa domba. Tidak ada kematian manusia yang dilaporkan.
Serangan Israel di Lebanon berisiko menarik milisi Hizbullah Lebanon ke dalam pertempuran, yang dapat menyebabkan perang. Kelompok yang didukung Iran, dipersenjatai dengan ribuan roket dan rudal, menguasai sebagian besar Lebanon Selatan dan dipandang oleh Israel sebagai musuh bebuyutan.