PBB rilis daftar perusahaan terkait pemukiman ilegal, Israel murka

Laporan PBB memuat 112 perusahaan yang terlibat dalam kegiatan tertentu yang berkaitan dengan pemukiman Israel di wilayah Palestina.

Ilustrasi Israel / Pixabay

Pada Rabu (12/2), PBB menerbitkan laporan yang memuat daftar 112 perusahaan yang terlibat dalam kegiatan tertentu yang berkaitan dengan pemukiman Israel di wilayah Palestina yang diduduki. Laporan tersebut disambut baik Palestina, namun membuat murka para pemimpin Israel.

Butuh waktu lebih dari tiga tahun untuk menyelesaikan laporan tersebut setelah diamanatkan dalam resolusi 31/36 yang diadopsi oleh Dewan HAM PBB pada 24 Maret 2016.

Laporan ini dipuji oleh banyak kalangan sebagai langkah maju yang signifikan dalam upaya memastikan perusahaan-perusahaan besar menghormati hukum internasional.

Mayoritas dari 112 perusahaan itu berasal dari Israel, namun di urutan ke-106 terdapat Indorama Ventures P.C.L., di mana menurut Bloomberg, salah satu dewan direksinya adalah pengusaha asal Indonesia keturunan India Sri Prakash Lohia. 

Indorama Ventures P.C.L. adalah salah satu produsen terkemuka dunia di industri petrokimia menengah dan juga produsen benang wol. Perusahaan berkantor pusat di Bangkok dan memulai operasinya pada 1994.