Jenderal yang dibunuh AS, ujung tombak Iran di Timur Tengah

Pada 2019, Qasem Soleimani dianugerahi Ordo Zulfiqar, penghargaan militer tertinggi Iran.

Kepala Pasukan Quds Jenderal Qassem Soleimani (kanan). / khamenei.ir

Mayor Jenderal Qasem Soleimani, komandan tertinggi Pasukan Quds yang merupakan unit elite Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC), membantu perang proksi negaranya di Timur Tengah dengan mengilhami militan di medan perang dan bernegosiasi dengan para pemimpin politik.

Kematian Soleimani pada Jumat (3/1) oleh serangan udara Amerika Serikat terhadap konvoinya di bandara Baghdad, Irak, menandai akhir perjalanan seorang pria yang menjadi "selebritas" di dalam negeri, dan diawasi dengan ketat oleh AS, Israel, dan Arab Saudi.

Pentagon mengatakan, serangan yang menewaskan Soleimani bertujuan untuk menghalangi rencana serangan Iran di masa depan.

Soleimani bertanggung jawab atas operasi klandestin di luar negeri. Sosoknya kerap muncul di medan perang, memandu kelompok-kelompok militan syiah Irak dalam perang melawan ISIS.

Sang jenderal terbunuh bersama dengan komandan militan Irak Abu Mahdi al-Muhandis. Keduanya dipandang sebagai pahlawan dalam perang Iran melawan musuh-musuhnya.