Jepang kucurkan pinjaman Rp4,83 triliun untuk Indonesia

Sebesar Rp4,08 triliun akan digunakan untuk membangun fasilitas pengolahan air limbah dan pembenahan saluran air limbah di Jakarta Pusat/

(kiri ke kanan) Menteri Ekonomi dari Kedutaan Besar Jepang di Indonesia Tadayuki Miyashita, Perwakilan Departemen Hukum Japan International Cooperation Agency (JICA) Ryo Ogawa, Perwakilan Departemen Ekonomi JICA Shunsuke Takatoi, dan Representatif Senior JICA Tomoyuki Kawabata di Kedubes Jepang, Jakarta, Jumat (24/5). Alinea.id/Valerie Dante

Duta Besar Jepang untuk RI Masafumi Ishii dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Desra Percaya menandatangani nota pinjaman dana dari Jepang sebesar Rp4,83 triliun.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Ekonomi dari Kedutaan Besar Jepang di Indonesia Tadayuki Miyashita dalam konferensi pers di Kedubes Jepang, Jakarta, pada Jumat (24/5).

Tadayuki menjelaskan, dari total dana itu, sebesar Rp4,08 triliun akan digunakan untuk membangun fasilitas pengolahan air limbah dan pembenahan saluran air limbah di kawasan Jakarta Pusat.

"Dengan adanya proyek tersebut, diharapkan penanganan air limbah akan lebih optimal sehingga dapat berkontribusi untuk memperbaiki lingkungan hidup, kebersihan masyarakat, serta penyediaan air bersih," tutur Tadayuki.

Pemerintah Jepang menilai bahwa infrastruktur pengolahan air limbah di Jakarta yang padat penduduk masih belum berkembang. "Hanya 7% dari seluruh wilayah Jakarta yang menggunakan saluran air limbah. Menurut kami, masalah air adalah persoalan yang krusial di Jakarta," lanjutnya.