Junta militer cabut larang berpolitik, Thailand gelar pemilu

Larangan junta militer Thailand atas kegiatan politik telah diterapkan sejak tahun 2014.

Ilustrasi / Pixabay

Thailand mencabut larangan militer atas kegiatan politik yang telah diterapkan sejak tahun 2014. Pengumuman yang disampaikan lewat situs resmi pemerintah ini membuka jalan bagi pemilu yang akan diadakan pada 24 Februari 2019.

Junta militer memberlakukan larangan ketat ketika mengambil alih kekuasaan dalam kudeta tahun 2014, menekankan kebutuhan akan hukum dan ketertiban setelah demonstrasi menentang Yingluck Shinawatra berlangsung selama berbulan-bulan.

Larangan militer atas kegiatan politik mulai dikurangi pada September lalu, saat partai politik diizinkan untuk melanjutkan pengorganisasian.

Dalam sebuah keterangan yang dirilis pada Selasa (11/12), rezim Thailand menekankan perlunya partai-partai politik dan publik untuk berkampanye dengan bebas jelang pemilu yang akan datang.

"Rakyat dan partai-partai politik akan dapat ambil bagian dalam kegiatan politik selama periode ini sesuai dengan konstitusi," ungkap junta militer.