Kasus Covid-19 melonjak, Singapura tutup kantor dan sekolah

Penutupan akan dilakukan selama satu bulan mulai 7 April hingga 4 Mei 2020.

Ilustrasi coronavirus. Foto Pixabay

Pemerintah Singapura mengumumkan penutupan sekolah dan kantor selama satu bulan, sebagai bagian dari upaya penanganan pandemi Covid-19. Langkah ini dilakukan setelah terjadi lonjakan kasus baru infeksi coronavirus di negara tersebut.

"Kami telah memutuskan bahwa alih-alih memperketat pembatasan secara bertahap selama beberapa minggu ke depan, kami harus mengambil langkah tegas sekarang demi mencegah peningkatan infeksi," kata Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Jumat (3/4).

Penutupan akan berlaku mulai 7 April hingga 4 Mei 2020. Kegiatan belajar-mengajar para siswa akan dilakukan dari rumah mulai 8 April. 

Selain itu, bawah kebijakan baru yang disebut "circuit breaker", pasar dan supermarket, klinik kesehatan, rumah sakit, transportasi umum, dan layanan perbankan, akan tetap buka. Adapun restoran hanya diizinkan untuk mengirim makanan atau melakukan takeaway, sementara museum, kasino, dan pusat kebugaran akan ditutup.

Pihak berwenang menyatakan bahwa langkah-langkah itu dapat diperpanjang lebih dari sebulan jika situasi di dalam negeri tidak membaik. PM Lee mendesak semua orang untuk tinggal di rumah sebisa mungkin dan menghindari bersosialisasi di luar rumah.