sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kasus Covid-19 melonjak, Singapura tutup kantor dan sekolah

Penutupan akan dilakukan selama satu bulan mulai 7 April hingga 4 Mei 2020.

Valerie Dante
Valerie Dante Sabtu, 04 Apr 2020 10:33 WIB
Kasus Covid-19 melonjak, Singapura tutup kantor dan sekolah

Pemerintah Singapura mengumumkan penutupan sekolah dan kantor selama satu bulan, sebagai bagian dari upaya penanganan pandemi Covid-19. Langkah ini dilakukan setelah terjadi lonjakan kasus baru infeksi coronavirus di negara tersebut.

"Kami telah memutuskan bahwa alih-alih memperketat pembatasan secara bertahap selama beberapa minggu ke depan, kami harus mengambil langkah tegas sekarang demi mencegah peningkatan infeksi," kata Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Jumat (3/4).

Penutupan akan berlaku mulai 7 April hingga 4 Mei 2020. Kegiatan belajar-mengajar para siswa akan dilakukan dari rumah mulai 8 April. 

Selain itu, bawah kebijakan baru yang disebut "circuit breaker", pasar dan supermarket, klinik kesehatan, rumah sakit, transportasi umum, dan layanan perbankan, akan tetap buka. Adapun restoran hanya diizinkan untuk mengirim makanan atau melakukan takeaway, sementara museum, kasino, dan pusat kebugaran akan ditutup.

Pihak berwenang menyatakan bahwa langkah-langkah itu dapat diperpanjang lebih dari sebulan jika situasi di dalam negeri tidak membaik. PM Lee mendesak semua orang untuk tinggal di rumah sebisa mungkin dan menghindari bersosialisasi di luar rumah.

"Pergi ke luar rumah hanya jika ada kebutuhan mendesak," kata dia.

Meski menerapkan sejumlah pembatasan, pemerintah Singapura tidak menaikkan level risiko virus dari kuning menjadi merah. Mereka mengatakan, penyebaran masih dapat dikontrol melalui langkah-langkah pencegahan seperti penelusuran jejak infeksi dan karantina.

Negara tersebut telah menuai pujian internasional atas upaya mereka melawan coronavirus jenis baru. Sejauh ini, Singapura berhasil menghindari penerapan lockdown atau karantina wilayah yang semakin umum diambil banyak negara.

Sponsored

Namun, pihak berwenang mengatakan lonjakan infeksi baru pada pekan ini, menunjukkan perlunya pendekatan yang lebih keras. Hingga hari ini, jumlah kasus positif Covid-19 di Singapura tercatat sebanyak 1.114. Dari jumlah itu, lima di antaranya meninggal dan 282 lainnya dinyatakan sembuh.

"Melihat tren (lonjakan kasus), saya khawatir bahwa jika kita tidak mengambi langkah-langkah yang lebih keras, maka segalanya akan semakin memburuk secara bertahap," ujar PM Lee.

PM Lee menuturkan bahwa pekan depan pemerintah akan mengumumkan bentuk dukungan bagi rumah tangga dan bisnis, untuk membantu mereka melewati lockdown parsial yang diterapkan otoritas setempat.

Singapura sedang bersiap menghadapi resesi terburuk mereka dalam 55 tahun terakhir akibat pandemik tersebut. Pemerintah sebelumnya mengungkapkan bahwa upaya menangani Covid-19 setara dengan 11% PDB nasional.

Berita Lainnya
×
tekid