Kasus varian delta naik, pelonggaran lockdown Australia diragukan

Rencana pemerintah Australia memperlonggar lockdown menuai polemik. Tak sekadar itu, bahkan menuai pro kontra dengan negara bagian.

Hari pertama lockdown saat negara bagian Victoria berupaya memutus penyebaran Covid-19 di Melbourne, Australia, pada Jumat (16/7/2021). Foto Reuters/Sandra Sanders

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mencoba meyakinkan negara bagian dan teritori untuk mengikuti rencana pembukaan kembali Covid-19 nasional. Namun, langkah itu diragukan lantaran kasus varian delta di Sydney dan Melbourne meningkat dan memicu kekhawatiran meluas ke negara bagian yang bebas infeksi.

Sydney dan Melbourne, kota terbesar di Australia, dan ibu kota Canberra sedang mengalami gelombang ketiga infeksi yang membuat negara menerapkan karantina wilayah (lockdown) kepada lebih dari setengah populasinya. Sementara itu, sebagian besar negara bagian lain sedang menikmati kehidupan bebas dari Covid-19.

Kabinet dijadwalkan mengadakan rapat pada hari ini (Jumat, 3/9), ketika negara bagian Queensland dan Australia Barat mengisyaratkan dapat menunda rencana membuka perbatasan bahkan cakupan vaksinasi mencapai 70%-80%.

Pemerintah federal pada Juli menyepakati merelaksasi beberapa pembatasan. Di sisi lain, baru 36% warga Australia yang sudah divaksin dosis lengkap hingga kini.

Perdana Menteri Queensland, Annastacia Palaszczuk, menyarankan pemerintah federal tidak membuka kembali perbatasan sampai semua anak di bawah 12 tahun telah divaksin. Baginya, perlu melihat pemodelan terperinci tentang bagaimana Covid-19 memengaruhi anak-anak sebelum keputusan apa pun untuk melonggarkan perbatasan.