Kelompok paramiliter Sudan mengklaim istana presiden saat pecah kontak senjata

Saksi melaporkan bentrokan di sekitar istana presiden dan markas tentara di ibu kota Khartoum.

Rivalitas antara pemimpin RSF Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo (foto) dan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan adalah inti masalahnya. Foto BBC

Sedikitnya tiga orang tewas setelah ketegangan berkepanjangan antara tentara Sudan dan kelompok paramiliter meletus menjadi pertempuran terbuka.

Saksi melaporkan bentrokan di sekitar istana presiden dan markas tentara di ibu kota Khartoum. Kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF) mengatakan, mereka menguasai istana kepresidenan serta beberapa bandara.

Kelompok itu mengatakan mereka menanggapi serangan mendadak dari tentara di salah satu pangkalan mereka. Tetapi pemimpin militer Sudan mengatakan “semua” situs militer strategis berada di bawah kendali tentara.

“Tidak ada yang bisa masuk ke Komando Umum Angkatan Darat dan semua lokasi strategis berada di bawah kendali,” kata Abdel Fatah al-Burhan dalam sebuah pernyataan.

Al-Burhan, jenderal Angkatan Darat Sudan, saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Kedaulatan Sudan, lembaga kolektif kepala negara transisi di Sudan.