Komunitas China di Kanada hadapi rasisme akibat coronavirus

Kanada sejauh ini telah mengonfirmasi tiga kasus coronavirus.

Pengunjung memakai masker berjalan melewati Shanghai Disney Resort, yang akan ditutup selama libur Tahun Baru Imlek menyusul wabah coronavirus baru, Jumat (24/1). ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Seorang warga Kanada berdarah Tionghoa, Terri Chu, pada Minggu (26/1) mentwit bahwa dia takut atas gelombang rasisme yang akan menghantam komunitas China di negara itu di tengah wabah coronavirus jenis baru.

"Dalam grup chat sesama ibu-ibu Tionghoa, kami membahas bagaimana cara menguatkan diri dan mempersiapkan anak-anak kami atas gelombang rasisme yang tidak terhindarkan ... Banyak dari kami bahkan belum pernah ke China tetapi kami sadar kami juga akan terkena imbasnya," twit dia pada Minggu (26/1).

In my Chinese moms chat group, we discussed how to brace ourselves and the kids for the inevitable wave of racism coming our way as this unfolds.

Many of us have never even been to China but know we will not go unscathed. https://t.co/hz7YCPjyb5 — Terri Chu (@TerriChu) January 25, 2020

Pada Selasa (28/1), Chu mengatakan bahwa dia tidak menyangka twitnya viral di media sosial.

"Twit saya dibombardir dengan kritikan pedas sejak pagi ini," kata dia kepada The Guardian.