Kongres AS meloloskan RUU untuk membantu korban 'Sindrom Havana'

Undang-Undang Membantu Korban Amerika yang Terkena Serangan Neurologis (HAVANA) disetujui oleh DPR pada hari Selasa dengan suara 427-0.

Ilustrasi. Foto: Jejaktelapak

Dewan Perwakilan Rakyat AS dengan suara bulat menyetujui pendanaan CIA baru untuk merawat para korban yang disebut 'Sindrom Havana'. Penyakit dengan serangkaian gejala samar yang diduga sebagai senjata energi terarah yang misterius.

Undang-Undang Membantu Korban Amerika yang Terkena Serangan Neurologis (HAVANA) disetujui oleh DPR pada hari Selasa dengan suara 427-0.

RUU itu sekarang menuju ke meja Presiden Joe Biden, ketika Senat mengesahkannya tanpa perlawanan pada bulan Juni. Gagasan bipartisan Senator Jeanne Shaheen (D-New Hampshire), Susan Collins (R-Maine), Mark R. Warner (D-Virginia) dan Marco Rubio (R-Florida) memberi wewenang dana tambahan untuk CIA untuk mengkompensasi petugas yang menderita gejala-gejala tersebut dan memberi badan tersebut kelonggaran yang lebih besar dalam hal bagaimana uang dapat dibelanjakan, sementara mengharuskannya untuk menyerahkan laporan rutin kepada Kongres.

'Sindrom Havana' dinamai berdasarkan gejala yang diduga diderita oleh sejumlah diplomat AS dan mata-mata yang ditempatkan di Kuba pada tahun 2016, yang mengeluhkan suara bising yang terus-menerus dan melaporkan migrain, mual, kehilangan ingatan dan pusing, serta kerusakan otak permanen.

Sejak itu, lebih dari 200 pegawai pemerintah dan keluarga mereka mengeluhkan gejala tersebut, termasuk seorang agen CIA yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke India bersama Direktur William Burns. Cerita itu beredar di Washington pada Selasa pagi, menjelang pemungutan suara di DPR.