Fasilitas nuklir Korut masih beraktivitas setelah kesepakatan denuklirisasi

38 North menangkap citra satelit yang menunjukkan aktivitas nuklir Korut.

Pusat Penelitian Sains Nuklir Yongbyong milik Korea Utara yang dilaporkan 38 North masih melakukan aktivitas nuklir seperti biasa./38north.org

Korea Utara (Korut) kembali membuat gebrakan dan menunjukkan ketidakkonsistenan dengan pernyataan mereka sebelumnya, dengan menghidupkan kembali fasilitas penelitian nuklirnya. Itu menjadikan janji denuklirisasi pun hanya menjadi pepesan kosong semata.

Citra satelit terbaru menunjukkan Korut memperbaharui infrastruktur di Pusat Penelitian Sains Nuklir Yongbyong, yang merupakan fasilitas untuk memproduksi senjata nuklir. Gambar dan analisis itu dipublikan 38 North, lembaga yang khusus memonitor Korut. Citra satelit yang diambil pada 21 Juni itu menunjukkan adanya modifikasi reaktor produksi plutonium dan proses konstruksi di beberapa fasilitas.

Ketika dihubungi CNN mengenai laporan citra satelit itu, Kementerian Unifikasi Korea Selatan (Korsel) enggan berkomentar. “Kami hanya memantau dari dekat,” demikian keterangan mereka.

38 North menyatakan adanya proses pekerjaan di fasilitas Yongbyong yang seharusnya tidak terjadi, karena Korut berjanji akan melakukan denuklirisasi. Tapi foto itu menunjukkan kegiatan seperti biasa, dimana ada proses penelitian lanjutan yang dilaksanakan.

“Tidak ada perubahan dalam cerita yang sebenarnya. Lokasi produksi plutinium di Korut masih aktif,” kata Jeffrey Lewsi, profesor dari Middlebury Institute of International Studies. Gambar itu sangat kontras dengan deklarasi denuklirisasi antara Presiden Donald Trump dan pemimpin Korut Kim Jong-un di Singapura pada 12 Juni lalu.