Krisis ekonomi dan kekeringan bikin jutaan rakyat Zimbabwe menderita

Angka resmi yang diterbitkan pada Senin (22/7) menunjukkan, inflasi tahunan meningkat dua kali lipat menjadi 175% pada Juni.

Seorang wanita menunggu antrean untuk membeli gas di stasiun pelayanan di Harare, Zimbabwe, Selasa (16/7). ANTARA FOTO/REUTERS/Philimon Bulawayo

Jutaan orang di Zimbabwe menghadapi kesulitan dan kelaparan akibat krisis ekonomi dan kekeringan yang memburuk. Lebih dari 18 bulan setelah kudeta militer menggulingkan Robert Mugabe dari kursi presiden, pemerintah baru sedang berjuang untuk melakukan reformasi politik untuk memberantas warisan buruk dari pemerintahan represif dan diktatorial yang berkuasa sebelumnya.

Angka resmi yang diterbitkan pada Senin (22/7) menunjukkan inflasi tahunan meningkat dua kali lipat menjadi 175% pada Juni. Ini menambah tekanan pada negara yang juga sedang berjuang mengatasi kekurangan bahan makanan pokok, bahan bakar dan obat-obatan.

Kenaikan harga yang sedang melanda Zimbabwe serupa dengan krisis ekonomi yang disebabkan oleh kebijakan Mugabe satu dekade lalu. Cleopas Murambwi, buruh harian di ibu kota Harare, mengatakan krisis ekonomi telah menjadikannya miskin.

"Setahun lalu, gaji saya bisa menopang keluarga saya. Sekarang kita hidup setiap harinya tanpa kejelasan ... Ini seperti kita kembali ke 2008," kata Murambwi.

Warga lainnya, Elizabeth Makazhu, penjual sayuran berpenghasilan kurang dari US$8 per hari, mengatakan dia kerap kali tidak cukup uang untuk membeli makan.