Lebih dari 100 personel polisi ikut demo antikudeta di Myanmar

Peristiwa ini terjadi menyusul tindakan keras polisi dan tentara terhadap pedemo antikudeta di Myanmar.

Ilustrasi demonstrasi. Pixabay

Menyusul tindakan keras dan mematikan baru-baru ini terhadap pengunjuk rasa antikudeta di Myanmar, lebih dari 100 petugas polisi telah bergabung dengan Gerakan Pembangkangan Sipil (CDM).

Dikutip dari media lokal, Irrawaddy, pada Kamis (4/3), tindakan keras polisi dan tentara terhadap pedemo antikudeta menewaskan sedikitnya 50 orang di sejumlah kota sejak kudeta militer pada 1 Februari.

Korban tewas termasuk pengunjuk rasa tersebar di berbagai daerah, seperti di Yangon, Mandalay, Monwya, Myinchan, Mawlamyine, dan Dawei.

Setelah bergabung dengan CDM, Penjabat (Pj.) Kolonel Polisi Tin Min Tun (54) dari Departemen Kepolisian Yangon dalam pesan video awal pekan ini, mengatakan, harus berkorban untuk mendukung gerakan prodemokrasi.

Dia merupakan perwira polisi berpangkat tertinggi yang bergabung dengan gerakan pembangkangan sipil.