Malaysia kerahkan militer untuk awasi pembatasan pergerakan

Jumlah kasus infeksi di Malaysia mencapai hampir 40% dari keseluruhan angka penularan di Asia Tenggara.

Ilustrasi Malaysia / Pixabay

Malaysia pada Minggu (22/3) akan mengerahkan tentara untuk membantu menegakkan perintah pembatasan pergerakan yang bertujuan untuk mengekang penyebaran coronavirus jenis baru di dalam negeri.

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengumumkan Perintah Kawalan Pergerakan atau pembatasan pergerakan secara nasional yang akan berlangsung selama dua pekan pada Rabu (18/3).

Malaysia telah menutup perbatasannya, sekolah, dan bisnis yang tidak esensial. Pemerintah mendesak warga untuk tinggal di rumah, memperingatkan bahwa kemungkinan dapat terjadi transmisi massal jika warga tidak mengindahkan perintah otoritas setempat.

Meski sudah diperingati, Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob pada Jumat (20/3) mengatakan bahwa orang-orang masih pergi ke restoran dan bermain di taman.

"Tentara akan mulai dimobilisasi pada Minggu," kata dia. "Kami yakin dengan bantuan militer, kami akan lebih mampu menegakkan perintah ini."