Mantan Presiden Afrika Selatan meninggal karena kanker

De Klerk merupakan presiden Afrika Selatan terakhir yang berkulit putih. Mengumumkan terkena kanker saat ulang tahun ke-85.

Mantan Presiden Afrika Selatan, Frederik Willem de Klerk, tiba pada konferensi pers satu hari jelang KTT Dunia ke-13 Penerima Hadiah Nobel Perdamaian di Warsawa, 20 Oktober 2013. Reuters/Kacper Pempel

Mantan Presiden Afrika Selatan, Frederik Willem de Klerk, meninggal pada Kamis (11/11) waktu setempat. Yayasan FW de Klerk menyatakan, pemimpin terakhir di bawah apartheid dan aktor kunci dalam transisi negara ke demokrasi itu meninggal karena kanker.

"FW de Klerk meninggal dengan tenang di rumahnya di Fresnaye, pagi ini, setelah perjuangannya melawan kanker mesothelioma," kata Yayasan FW de Klerk dalam sebuah pernyataan.

De Klerk, yang merupakan presiden Afrika Selatan terakhir yang berkulit putih, mengumumkan terkena kanker saat ulang tahun ke-85, 18 Maret 2021. Dia didiagnosis dengan mesothelioma, kanker yang memengaruhi jaringan yang melapisi paru-paru.

"Dia meninggalkan istrinya, Elita; anak-anaknya, Jan dan Susan; dan cucu-cucunya. Keluarga akan pada waktunya membuat pengumuman mengenai pengaturan pemakaman," kata Yayasan FW de Klerk.

De Klerk dipuji secara global atas perannya dalam menghapus apartheid dan berbagi Hadiah Nobel Perdamaian dengan Mandela pada 1993.