Menanti kebijakan wacana pemulangan WNI simpatisan ISIS

Diperkirakan masih ada sebanyak 639 WNI di Suriah dan Irak yang terindikasi terasosiasi dengan ISIS.

Bendera ISIS berkibar di atas kantor bea cukai di perbatasan Jarablus, Suriah. Foto diambil pada 1 Agustus 2015. REUTERS/Murad Sezer

Pemulangan warga negara Indonesia (WNI) yang terasosiasi dengan konflik di Suriah dan Irak telah menjadi suatu wacana yang diperdebatkan tidak hanya di kalangan publik, namun juga oleh para pengambil kebijakan.

Berdasarkan data yang dikutip dari keterangan lembaga penelitian The Habibie Center, masih ada sebanyak 639 WNI di Suriah dan Irak yang terindikasi terasosiasi dengan ISIS, mencakup para kombatan, WNI yang bekerja sebagai pegawai sipil dalam struktur administrasi ISIS, para anggota keluarga, dan mereka yang ingin tinggal di wilayah yang dikuasai ISIS.

Para kombatan asal Indonesia, yang umumnya laki-laki, saat ini sebagian besar berada di kamp-kamp tahanan.

Sementara itu, para anggota keluarga, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, yang terkait dengan ISIS saat ini berada di tengah kondisi yang memprihatinkan di kamp-kamp pengungsian di Suriah.

Sekitar 200 WNI perempuan dan anak-anak yang berada di kamp pengungsian di Al Hawl serta para kombatan yang berada di dalam tahanan yang dikelola Otoritas Kurdistan Suriah berada dalam kondisi yang sulit.