Menhan Sri Lanka: Salah satu pelaku bom pernah belajar di Inggris

Hasil penyelidikan awal menyebutkan bahwa sebagian besar pelaku bom di Sri Lanka pada Minggu Paskah berpendidikan tinggi.

Militer Sri Lanka berjaga di jalan utama di dekat rumah presiden di Kolombo, Rabu (24/4/). ANTARA FOTO/REUTERS/Dinuka Liyanawatte

Menteri Pertahanan Sri Lanka Ruwan Wijewardene mengatakan bahwa beberapa pelaku teror bom pada Minggu Paskah memiliki koneksi internasional karena sempat menetap atau belajar di luar negeri. Menurutnya, salah satu pengebom sempat belajar di Inggris sebelum melanjutkan studi di Australia.

"Kami percaya bahwa salah satu pelaku bom bunuh diri menempuh pendidikan di Inggris dan kemudian melanjutkan studi pascasarjana di Australia sebelum kembali menetap di Sri Lanka," ujar Menhan Wijewardene dalam konferensi pers pada Rabu (24/4).

Berdasarkan hasil penyelidikan awal, Wijewardene mengungkapkan bahwa sebagian besar pelaku berpendidikan tinggi dan berasal dari keluarga kelas menengah atau kelas atas.

"Secara finansial mereka cukup mandiri dan kondisi keuangan keluarga mereka pun cukup stabil," tambahnya.

Polisi berhasil mengidentifikasi delapan dari sembilan pelaku pengeboman, salah satunya berjenis kelamin perempuan. Menurut polisi, kesembilan orang tersebut merupakan warga negara Sri Lanka.