Mesir siap kirimkan bantuan kemanusiaan terbatas ke Gaza

Pengumuman rencana untuk membawa air, makanan, dan pasokan lainnya ke Gaza terjadi di tengah kemarahan atas ledakan di Rumah Sakit al-Ahli.

Warga Palestina mencari korban selamat setelah serangan udara Israel di kamp pengungsi Nusseirat, Jalur Gaza, Rabu, 18 Oktober 2023. AP Photo/ Ali Mohmoud

Serangan udara Israel menghantam lokasi-lokasi di Jalur Gaza pada Kamis (19/10) pagi waktu setempat, termasuk bagian selatan yang dinyatakan Israel sebagai zona aman. Hal ini meningkatkan ketakutan di antara lebih dari 2 juta warga Palestina yang terjebak di wilayah yang tidak aman.

Dalam hampir dua minggu sejak Israel mulai melakukan serangan sebagai respons terhadap amukan Hamas yang menghancurkan kota-kota di Israel selatan, serangan udara tanpa henti menghantam wilayah padat penduduk tersebut. Bahkan setelah Israel memerintahkan warga Palestina untuk mengungsi dari wilayah utara dan menuju ke apa yang mereka sebut “zona aman” di selatan, serangan terus berlanjut di seluruh wilayah.

Pengeboman tersebut terjadi setelah Israel pada Rabu (18/10), setuju untuk mengizinkan Mesir mengirimkan bantuan kemanusiaan terbatas ke Gaza, yang merupakan terobosan pertama dalam pengepungan selama 11 hari. Banyak di antara 2,3 juta penduduk Gaza yang mengurangi makan satu kali sehari dan dibiarkan minum air kotor di tengah berkurangnya pasokan.

Pengumuman rencana untuk membawa air, makanan, dan pasokan lainnya ke Gaza terjadi di tengah kemarahan atas ledakan di Rumah Sakit al-Ahli di Kota Gaza yang menyebar ke seluruh Timur Tengah, dan ketika Presiden AS Joe Biden mengunjungi Israel dengan harapan mencegah konflik yang lebih luas di Gaza. wilayah.

Ada klaim yang saling bertentangan tentang siapa yang berada di balik ledakan mematikan di rumah sakit tersebut. Pejabat Hamas di Gaza menyalahkan serangan udara Israel dan mengatakan ratusan orang tewas. Israel membantah terlibat dan merilis serangkaian video, audio, dan informasi lain yang dikatakan menunjukkan bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh serangan roket yang dilakukan oleh Jihad Islam, kelompok militan lain yang beroperasi di Gaza. Tetapi, Jihad Islam menolak klaim tersebut.