Dituntut mundur militer, PM Armenia: Ini kudeta

Pashinyan menghadapi protes dan seruan untuk mundur buntuk konflik berkepanjangan.

Ilustrasi Armenia / Pixabay

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan memperingatkan telah terjadi upaya kudeta militer terhadapnya pada Kamis (25/2), setelah militer menuntut dirinya dan pemerintahnya untuk mundur.

Pashinyan menghadapi protes dan seruan untuk mundur setelah dinilai kelalaian dalam penanganan konflik enam minggu antara Azerbaijan dan pasukan etnis Armenia, di wilayah Nagorno-Karabakh pada 2020.

Pashinyan telah menolak seruan untuk mundur. Pada Kamis, dia meminta pengikutnya berkumpul di pusat Ibu Kota Yerevan untuk mendukungnya.

Dalam siaran langsung melalui Facebook, dia memecat kepala staf umum angkatan bersenjata. Dia menyatakan bahwa krisis akan diatasi secara konstitusional.

"Masalah paling penting sekarang adalah menjaga kekuasaan di tangan rakyat, karena saya menganggap apa yang terjadi sebagai kudeta militer," kata Pashinyan.