Muncul klaster baru di Sarawak Malaysia, lockdown diterapkan

Semua warga Malaysia yang memasuki Sarawak wajib jalani karantina mandiri.

Petugas wanita menyemprotkan disinfektan di sebuah pasar di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (24/3). ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng.

Negara bagian Malaysia, Sarawak, akan menerapkan lockdown atau karantina wilayah dan mempertimbangkan untuk memberlakukan kembali pembatasan perjalanan setelah terjadi lonjakan infeksi Covid-19.

Dalam sebuah pertemuan yang dipimpin Kepala Menteri Negara Bagian Sarawak Johari Tun Openg pada Minggu (27/8), Komite Manajemen Bencana Negara menyatakan Kota Sentosa dan Kuching sebagai area dengan kasus infeksi aktif.

Bila kebijakan lockdown diambil, maka tidak ada yang diizinkan meninggalkan atau memasuki Kota Sentosa. Tidak jelas kapan kebijakan baru ini mulai berlaku.

Pada Minggu, otoritas di Sarawak melaporkan kasus baru dari klaster di Kota Sentosa, membuat jumlah kasus infeksi yang dikonfirmasi oleh negara bagian menjadi 650.

Kasus-kasus infeksi terbaru terdeteksi dari sebuah rumah sakit di Kota Sentosa yang kini telah menjadi hotspot baru. Ada 21 orang yang terjangkit Covid-19 di wilayah tersebut.