Mungkinkah konflik Israel-Palestina berakhir jelang Ramadan?

Perang antara Israel dan Hamas telah menewaskan nyaris 30 ribu warga Palestina.

Delegasi Palestina menghadiri forum dengar pendapat yang digelar Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda, Februari 2024. /Foto dok. ICJ

Forum dengar pendapat mengenai perang antara Israel dan milisi Hamas yang digelar International Court of Justice (ICJ) di Den Haag, Belanda, resmi berakhir, Selasa (26/2) lalu. Setidaknya 54 negara dan tiga organisasi internasional menyampaikan pendapatnya mengenai perang yang sudah menewaskan nyaris 30 ribu orang itu. 

Forum itu digelar sejak 19 Februari. Mayoritas negara sepakat perang tersebut harus diakhiri. Berbicara di akhir sesi dengar pendapat, Deputi Perdana Menteri Yordania, Ayman Safadi mengungkap horor perang di Gaza dan sejumlah area di Tepi Barat. 

"Warga Palestina mati setiap hari karena perang ini. Mereka juga mati karena kelaparan dan kurangnya obat-obatan lantaran Israel mencegah makanan dan obat-obatan masuk ke zona perang. Agresi ini harus berakhir sesegera mungkin," kata Ayman seperti dikutip dari unric.org

Ali Ahmad Ebraheem S. Al-Dafiri, Duta Besar Kuwait untuk Belanda mengatakan kekerasan yang terjadi di Gaza merupakan imbas dari penguasaan tanah bangsa Palestina oleh Israel secara ilegal yang berlangsung selama 57 tahun. 

Kuwait, kata Ali, menuntut negosiasi digelar untuk mengakhiri okupasi Israel dan membahas solusi pembentukan negara Palestina sesuai dengan peta perbatasan antara Israel dan bangsa Palestina pada 1967. Ia juga meminta agar Yerusalem jadi ibu kota Palestina merdeka.