Negara-negara Asia Tengah melarang warganya ikut perang di Ukraina

Kirgistan, Kazakstan, dan Uzbekistan juga memperingatkan warganya tentang akibat hukum jika terlibat dalam perang.

Ilustrasi tentara Rusia. Foto: Tass

Perang Rusia dan Ukraina belum ada tanda-tanda akan berakhir. Pertarungan sengit justru semakin berkobar dengan Ukraina yang sebelumnya selalu terpukul, mengklaim berhasil merebut Kharkiv. Presiden Rusia Vladimir Putin semakin serius dengan ancaman nuklirnya. Ia pun berusaha menambah pasukannya dengan memulai lagi mobilisasi rakyat untuk turun bertempur di Ukraina. Warga asing pun diiming-imingi untuk bergabung. 

Situasi ini menimbulkan kekhawatiran sejumlah negara Asia Tengah, yang merupakan pecahan Uni Soviet. Mereka segera mewanti-wanti warganya di Rusia, untuk tidak terlibat. Jika dilanggar, maka ada hukuman yang akan diberikan. 

Seperti dikutip Jpost, misi diplomatik Kyrgyzstan, Kazakhstan, dan Uzbekistan di Rusia memperingatkan warganya yang tinggal di Rusia agar tidak berpartisipasi dalam perang di Ukraina.

Kedutaan besar tiga negara Asia Tengah di Moskow mengeluarkan pernyataan terpisah, yang melarang warganya di Rusia untuk berpartisipasi dalam perang di Ukraina sehubungan dengan mobilisasi parsial baru-baru ini yang dideklarasikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Kirgistan, Kazakstan, dan Uzbekistan juga memperingatkan warganya tentang akibat hukum jika terlibat dalam perang, mengingatkan warga bahwa mengambil bagian dalam konflik bersenjata di wilayah asing adalah melanggar hukum.