Pameran udara Singapura dimulai, tim helikopter Sarang dari AU India turut beraksi

Pameran terbang ini menampilkan pesawat militer dari Singapura, Australia, India, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Pesawat Airbus A350-1000 terbang saat pertunjukan udara menjelang Singapore Airshow di Changi Exhibition Centre. Foto REUTERS-Edgar Su

Singapura pada hari Selasa (20/2) memulai pertunjukan udara terbesar di Asia. Acara gala perdana dalam enam tahun yang tidak lagi terpengaruh pembatasan pandemi. Di sisi lain, industri penerbangan global bergulat dengan kembalinya permintaan perjalanan di tengah kendala pasokan yang parah.

Lebih dari 1.000 perusahaan dari lebih dari 50 negara berpartisipasi dalam Singapore Airshow komersial dua tahunan yang berfokus pada pertahanan. Dipimpin oleh raksasa industri Barat seperti Airbus, Boeing, dan Lockheed Martin serta pesaing China mereka seperti COMAC dan AVIC.

Perusahaan-perusahaan Rusia seperti Russian Helicopters dan Irkut yang menghadiri edisi sebelumnya tidak berpartisipasi tahun ini di tengah perang di Ukraina. Namun, perusahaan Israel Aerospace Industries dan Rafael Advanced Defense Systems, yang keluar dari Dubai Airshow pada bulan November di tengah perang Israel-Hamas di Gaza, juga hadir.

Pameran terbang ini menampilkan pesawat militer dari Singapura, Australia, India, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Diwarnai kemunculan pertama jet komersial COMAC C919 di luar wilayah China dan sebuah Airbus A350-1000 yang ditenagai 35% bahan bakar penerbangan berkelanjutan.

COMAC memposting pesanan pesawat pertama untuk pertunjukan tersebut pada Selasa pagi, ketika Tibet Airlines Tiongkok menyelesaikan pesanan untuk 40 pesawat lorong tunggal C919 dan 10 jet regional ARJ21, dan Henan Civil Aviation Development and Investment Group memesan 6 unit ARJ21.