sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pendiri MYAirline ditangkap di tengah penyelidikan pencucian uang

Penghentian mendadak operasi MYAirline tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada pihak berwenang.

Arpan Rachman
Arpan Rachman Jumat, 20 Okt 2023 13:04 WIB
Pendiri MYAirline ditangkap di tengah penyelidikan pencucian uang


Polisi Malaysia telah menangkap pendiri MYAirline, setelah maskapai penerbangan bertarif rendah itu menghentikan operasinya awal bulan ini karena masalah keuangan.

Goh Hwan Hua ditahan bersama istrinya, Neow Ean Lee dan putranya, Sean Goh Tze Han sehubungan dengan penyelidikan terhadap maskapai tersebut, Ramli Mohamed Yoosuf, direktur departemen investigasi kejahatan komersial dari kepolisian Kerajaan Malaysia, mengatakan kepada Nikkei Asia di hari Rabu (19/10).

Ketiganya ditangkap di rumah mereka pada Selasa malam di kota Shah Alam di negara bagian Selangor untuk membantu penyelidikan berdasarkan Undang-Undang Antipencucian Uang, Pendanaan Antiterorisme, dan Hasil Kegiatan Melanggar Hukum Malaysia, kata Ramli. Polisi kemudian memperoleh perintah penahanan selama empat hari dari hakim, terhitung sejak hari penangkapan.

“Mereka ditangkap karena kemungkinan pencucian uang, tetapi kami masih dalam tahap penyelidikan awal,” katanya.

Nikkei tidak bisa segera menghubungi pengacara Goh dan keluarganya. Menurut informasi online di sistem pengadilan Malaysia, ketiganya tidak memiliki perwakilan hukum.

MYAirline mengatakan kepada Nikkei bahwa maskapai tersebut tidak berencana membuat pernyataan apa pun.

Dewan direksi maskapai tersebut mengumumkan penghentian layanan secara tiba-tiba pada 12 Oktober karena “tekanan finansial yang signifikan,” yang menyebabkan lebih dari 5.000 penumpang terdampar di berbagai bandara di negara tersebut dan dua bandara di Bangkok, menurut Malaysian Airports.

Menurut informasi terbaru MYAirline dari Companies Commission of Malaysia, Zillion Wealth memiliki mayoritas saham sebesar 99,25% sementara Trillion Cove Holdings memegang 0,625%. Goh adalah direktur kedua perusahaan dan memiliki 99% saham di Trillion Cove. Neow dan Sean Goh, yang juga anggota dewan direksi MYAirline, memiliki Zillion Wealth. Sebelumnya, Zillion Wealth dan Trillion Cove masing-masing memiliki 88% dan 10% saham.

Sponsored

Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke mengkritik maskapai tersebut setelah penangguhan layanan dan mengatakan kepada media bahwa dia kecewa dengan tindakannya.

“MYAirline menghilang begitu saja,” kata Loke pada hari penangguhan tersebut. “Mereka berhenti beroperasi, penerbangan tidak lepas landas dan karyawan mereka juga tidak ada di bandara, sehingga membuat penumpang kebingungan.”

Loke mengatakan penangguhan penerbangan berdampak pada 125.000 penumpang dengan potensi biaya tiket penerbangan sebesar 20 juta ringgit (US$4,2 juta).

Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin bahwa sertifikat operator udara MYAirline telah ditangguhkan selama 90 hari dan berlaku segera, sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.

Pernyataan tersebut mengatakan penghentian mendadak operasi MYAirline tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada pihak berwenang “menimbulkan kekhawatiran serius terhadap keselamatan publik dan integritas keseluruhan operasi penerbangan sipil di Malaysia.”

Pada hari Senin, Azharuddin A. Rahman, yang mengelola dan mengoordinasikan operasi MYAirline untuk sementara, mengatakan pada konferensi pers bahwa maskapai tersebut mengakui bahwa semua masalah yang terkait dengan keputusan untuk menangguhkan operasi adalah karena "situasi [yang] muncul karena kurangnya rencana darurat, ditambah dengan penarikan investor pada menit-menit terakhir."

Azharuddin juga mengatakan maskapai telah memulai rencana pemulihan layanan dan rencana kelangsungan bisnis. Dia menambahkan bahwa Stuart Cross, kepala eksekutif sementara MYAirline juga telah mengundurkan diri. Cross menggantikan Rayner Teo, yang mengundurkan diri pada 9 Oktober di tengah spekulasi mengenai kesulitan keuangan yang dihadapi perusahaan.

MYAirline didirikan pada akhir tahun 2020 dan mulai beroperasi pada November 2022. Maskapai ini mengoperasikan delapan pesawat Airbus A320 sewaan.

Berita Lainnya
×
tekid