Singapura pada hari Selasa (20/2) memulai pertunjukan udara terbesar di Asia. Acara gala perdana dalam enam tahun yang tidak lagi terpengaruh pembatasan pandemi. Di sisi lain, industri penerbangan global bergulat dengan kembalinya permintaan perjalanan di tengah kendala pasokan yang parah.
Lebih dari 1.000 perusahaan dari lebih dari 50 negara berpartisipasi dalam Singapore Airshow komersial dua tahunan yang berfokus pada pertahanan. Dipimpin oleh raksasa industri Barat seperti Airbus, Boeing, dan Lockheed Martin serta pesaing China mereka seperti COMAC dan AVIC.
Perusahaan-perusahaan Rusia seperti Russian Helicopters dan Irkut yang menghadiri edisi sebelumnya tidak berpartisipasi tahun ini di tengah perang di Ukraina. Namun, perusahaan Israel Aerospace Industries dan Rafael Advanced Defense Systems, yang keluar dari Dubai Airshow pada bulan November di tengah perang Israel-Hamas di Gaza, juga hadir.
Pameran terbang ini menampilkan pesawat militer dari Singapura, Australia, India, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Diwarnai kemunculan pertama jet komersial COMAC C919 di luar wilayah China dan sebuah Airbus A350-1000 yang ditenagai 35% bahan bakar penerbangan berkelanjutan.
COMAC memposting pesanan pesawat pertama untuk pertunjukan tersebut pada Selasa pagi, ketika Tibet Airlines Tiongkok menyelesaikan pesanan untuk 40 pesawat lorong tunggal C919 dan 10 jet regional ARJ21, dan Henan Civil Aviation Development and Investment Group memesan 6 unit ARJ21.
Mengingat waktunya di awal tahun, biasanya terdapat lebih sedikit pengumuman pesanan besar di pameran dirgantara Singapura dibandingkan di Paris, Farnborough, dan Dubai.
Pada akhir tahun 2023, permintaan perjalanan hampir pulih sepenuhnya dari tingkat sebelum pandemi pada tahun 2019, dengan perjalanan domestik meningkat 4% dibandingkan tingkat sebelum COVID dan pasar internasional tertinggal sebesar 88% yang sebagian besar disebabkan oleh pemulihan China yang lebih lambat, menurut data Asosiasi Transportasi Udara Internasional.
“Meskipun mudah untuk melakukan peningkatan sebagai respons terhadap krisis permintaan yang disebabkan oleh pandemi, peningkatan tersebut menghadapi tantangan,” kata Alton Aviation Consultancy dalam sebuah laporan pada hari Selasa.
“Keterlambatan dalam mengembalikan pesawat ke layanan, yang diperburuk oleh kekurangan tenaga kerja di seluruh rantai nilai, menyebabkan lambatnya laju pemulihan di APAC,” tambahnya disitir Reuters.
Pada kesempatan itu juga, tim pameran helikopter Sarang dari Angkatan Udara India (IAF) melakukan pertunjukan latihan pertamanya di Singapura pada hari Minggu (18/2), menjelang pertunjukan terakhir mereka selama Singapore Airshow yang dijadwalkan dimulai pada hari Selasa ini.
Tim Sarang tiba di Singapura pada 12 Februari 2024. Tim beroperasi dari pangkalan udara Changi Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF). Singapore Air Show dua tahunan dijadwalkan dimulai pada 20 Februari 24 dan berakhir pada 24 Februari 2024.(reuters,takeonedigitalnetwork)