Parlemen Eropa kutuk keras penindasan China terhadap Uighur

Anggota Parlemen Eropa menyerukan agar China memberi para jurnalis independen dan pengamat internasional akses ke Provinsi Xinjiang.

Ilustrasi Uni Eropa / Pixabay

Pada Kamis (19/12), Parlemen Eropa meloloskan resolusi yang mengutuk penindasan China terhadap muslim Uighur. Mereka menyerukan pemerintah China untuk segera menutup kamp pendidikan ulang di Xinjiang.

"Parlemen Eropa sangat mengutuk pengiriman ratusan ribu warga Uighur dan etnis Kazakh ke kamp pendidikan ulang politik," demikian pernyataan Parlemen Eropa seperti dikutip pada Jumat (20/12).

Parlemen Eropa juga mendesak pemerintah China untuk segera mengakhiri praktik penahanan sewenang-wenang tanpa dakwaan, persidangan atau putusan bersalah atas pelanggaran pidana dan untuk segera serta tanpa syarat membebaskan semua orang yang ditahan, termasuk Ilham Tohti.

Tohti adalah ekonom dan aktivis Uighur yang tengah menjalani hukuman penjara seumur hidup di China akibat dakwaan yang terkait dengan separatisme.

Dalam pernyataannya, Parlemen Eropa turut menyatakan, "Ada informasi yang solid bahwa warga Uighur dan minoritas muslim lainnya di Provinsi Xinjiang menjadi sasaran penahanan sewenang-wenang, penyiksaan, pembatasan mengerikan dalam praktik keagamaan, dan pengawasan berbasis digital yang luas.