Partai Buruh akan gagalkan Perdana Menteri Inggris soal Brexit

PM Johnson membuat geram pihak oposisi karena memutuskan memperpanjang masa reses parlemen.

Ilustrasi Brexit. Foto: Pixabay

Sebagai pihak oposisi, Partai Buruh Inggris menyatakan berencana menggagalkan upaya Perdana Menteri Boris Johnson yang membiarkan Inggris hengkang dari Uni Eropa tanpa kesepakatan atau no-deal Brexit. Upaya menggagalkan niat Johnson itu akan dilakukan dengan cara mengadakan debat darurat di parlemen pekan depan. 

Lebih dari tiga tahun setelah Inggris memilih cerai dari Uni Eropa, negara itu menuju krisis konstitusional terparah dalam beberapa dekade terakhir akibat konflik Brexit. Pada Rabu (28/8), PM Johnson membuat geram pihak oposisi karena memutuskan memperpanjang masa reses parlemen dari pertengahan September hingga 14 Oktober 2019. Dia juga menekankan Inggris akan hengkang pada 31 Oktober, dengan atau tanpa kesepakatan.

Juru Bicara Dewan Rakyat Inggris, John Bercow, mengecam langkah Johnson tersebut karena berupaya membatasi waktu parlemen dalam membahas Brexit. Seperti diketahui, Inggris dijadwalkan hengkang dari Uni Eropa pada 31 Oktober.

Pemimpin Partai Buruh, Jeremy Corbyn, mengatakan segera setelah parlemen kembali dari liburan musim panas pada Selasa (3/9), pihaknya akan mencegah terwujudnya no-deal Brexit. Menurutnya, no-deal akan merusak lapangan kerja dan ekonomi Inggris.

“Kami akan mencoba untuk menghentikan Johnson pada Selasa menggunakan proses parlementer untuk membuat legislasi guna mencegah no-deal Brexit. Selain itu, kami akan mencoba mencegahnya menangguhkan parlemen pada masa-masa krusial ini," kata Corbyn.