Partai pro-militer unggul dalam pemilu Thailand

Palang Pracharat, yang mendapat dukungan dari majelis tinggi, diperkirakan dalam posisi yang aman untuk mempertahankan Prayuth sebagai PM.

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha memasukan kertas suara pada pemilihan umum di Bangkok, Thailand, Minggu (24/3). ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha

Partai pro-militer, Palang Pracharat, memimpin dalam pemilu pertama Thailand sejak kudeta pada 2014. Hasil resmi yang tertunda hingga Senin (25/3) sore akan mengindikasikan apakah Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha dapat memperoleh kursi yang cukup untuk kembali menjabat.

Komisi Pemilu Thailand awalnya dijadwalkan untuk mengumumkan hasil resmi pada Minggu (23/3). Namun, tanpa alasan jelas, mereka menunda pengumuman hingga Senin sore.

Pada Minggu, para pemilih di Thailand hanya memberikan suara untuk pemilihan majelis rendah dengan 500 kursi parlemen. Sementara, para anggota majelis tinggi berjumlah 250 kursi ditunjuk oleh militer. Suara gabungan kedua majelis itulah yang menentukan PM selanjutnya.

Palang Pracharat, yang mendapat dukungan dari majelis tinggi, diperkirakan dalam posisi yang aman untuk mempertahankan Prayuth sebagai PM.

Dengan 93% suara yang baru dihitung, Komisi Pemilu melaporkan Palang Pracharat memimpin dengan 7,64 juta suara.