Pasca-ancaman Trump, Iran tingkatkan produksi uranium

Dalam kesepakatan nuklir 2015, cadangan uranium tingkat rendah dibatasi 300 kg.

Ilustrasi / Pixabay

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif memperingatkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk tidak mengancam negaranya. Peringatan Zarif tersebut muncul usai twit Trump pada Minggu yang menyatakan, jika Iran ingin bertarung maka itu akan menjadi akhir bagi Iran.

If Iran wants to fight, that will be the official end of Iran. Never threaten the United States again! — Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 19 May 2019

Zarif meminta Trump melihat sejarah. "Rakyat Iran telah berdiri tegak selama ribuan tahun, sementara agresor bertumbangan." 

Dalam twitnya, Zarif mengatakan bahwa Trump sedang terpancang oleh apa yang disebutnya "Tim B", merujuk pada Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman.

"Dipimpin oleh #B_Team, @realdonaldTrump berharap untuk mencapai apa yang gagal dilakukan oleh Alexander, Jenghis & agresor lainnya. Rakyat Iran telah berdiri tegak selama ribuan tahun, sementara agresor bertumbangan. #TerorismeEkonomi dan celaan genosida tidak akan mengakhiri Iran," twit Zarif.