Pascapenculikan 5 WNI, RI minta Malaysia perkuat keamanan laut

Kasus penculikan WNI terbaru terjadi di perairan Tambisan, Lahad Datu, Sabah, Malaysia, pada 16 Januari 2020.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, pada Kamis (23/1). Alinea.id/Valerie Dante

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan keprihatinannya terhadap penculikan lima WNI anak buah kapal (ABK) di perairan Tambisan, Lahad Datu, Sabah, Malaysia, pada Kamis (16/1).

Pada Selasa (21/1), Kementerian Luar Negeri RI mengonfirmasi bahwa kelima WNI yang bekerja di kapal ikan milik Malaysia itu diculik oleh kelompok Abu Sayyaf.

"Pemerintah Indonesia sangat khawatir terhadap situasi keamanan di perairan Sabah. Kemarin, Kemlu RI memanggil Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Zainal Abidin Bakar dan kuasa usaha dari Kedutaan Besar Filipina di Jakarta untuk menyampaikan mengenai penculikan lima WNI tersebut," tutur Menlu Retno di Kemlu RI, Jakarta, pada Kamis (23/1).

Menlu Retno menuturkan, sejak 2016 terdapat 44 WNI yang diculik dalam kasus 13 kasus penculikan yang mayoritas terjadi di perairan Sabah.

"Oleh karena itu, kita sudah sampaikan pesan kepada pemerintah Malaysia untuk meningkatkan keamanan di perairan yang merupakan wilayah mereka tersebut," ujar dia.