Pascaserangan Iran, 11 pasukan AS menderita gegar otak

Sejumlah pasukan dibawa ke fasilitas AS di Jerman atau Kuwait untuk diperiksa lebih lanjut.

Ilustrasi Amerika Serikat / Pixabay

Sebelas tentara Amerika Serikat mengalami gejala gegar otak setelah serangan rudal Iran ke pangkalan militer Irak yang menampung pasukan AS pada Rabu (8/1). Hal tersebut diumumkan oleh militer AS pada Kamis (16/1).

Serangan Iran tersebut merupakan pembalasan atas pembunuhan jenderal Qasem Soleimani pada 3 Januari. Soleimani adalah komandan Pasukan Qud, unit elite dari Garda Revolusi Iran (IRGC).

Sebelumnya, Presiden Donald Trump dan pihak militer AS menyatakan tidak ada korban pasca serangan Iran ke pangkalan udara Ain al-Asad dan sebuah fasilitas lain di Irbil.

"Sementara tidak ada anggota layanan AS yang tewas dalam serangan di pangkalan udara Al-Asad, beberapa dirawat karena gejala gegar otak akibat ledakan," ujar Kapten Bill Urban, juru bicara Komando Pusat AS.

Dia menambahkan, sebagai langkah kehati-hatian, sejumlah anggota layanan dibawa ke fasilitas AS di Jerman atau Kuwait untuk diperiksa lebih lanjut.